Jumat, 31 Juli 2009 |

Belajar Gitar

Keinginan itu muncul ketika melilhat teman-teman bermain gitar. Alunan lagu yang indah nan syahdu serta bunyi petikan gitar yang menghiasinya membuatku membenarkan pernyataan bahwa musik adalah mata bagi telinga.

Aku sangat optimis untuk belajar gitar. Kelihatannya tidak begitu sulit, selain juga ada paman seniman yang kiranya bisa menjadi fasilitator. Animo belajar gitar terus menggebu walau tetap sadar bahwa aku sendiri belum memiliki gitar.

Aku mengutarakan keinginanku ini pada Emba tersebab aku yakin Emba akan menyampaikannya pada Pak Amenk, pamanku yang seniman itu. Besar harapan, beliau mendukung apalagi sampai memfasilitasi.

Ternyata usahaku kemarin membuahkan hasil. Besok malamnya, Pak Amenk datang ke rumah dengan membawa sebuah gitar akustik yang itu pasti untukku. Setelah memberikan gitar itu, Pak Amenk mengajarkanku Accord/Grive dasar pada gitar seperti Am, C, Dm, Em.

Sebagaimana yang pernah ku dengar sebelumnya bahwa bermain gitar itu butuh "pengorbanan", yaitu matinya organ perasa yang ada pada jari-jemari lantaran bermain gitar membutuhkan tekanan yang cukup keras pada senar-senarnya untuk menghasilkan bunyi indah. Bila sudah keseringan bermain, maka indera perasa yang ada pada jari akan kebal dengan sendirinya. Awalnya cukup takut mendengar hal itu, tapi enyahlah demi tercapainya suatu keinginan. Pak Amenk memberikan motivasi padaku untuk tetap semangat belajar gitar. Menurutnya, akan kelihatan sangat indah jika aku bisa memainkan gitar tersebab jari-jemariku yang lucu, jentik-jentik.

Aku pun mulai berlatih. Sebagai pemula, betul katanya, jari-jari terasa sakit akibat tekanan pada senar di stang. Aku terus tahan dan paksakan sebagai proses pengebalan. Bunyi nada kadang sumbang tak sempurna akibat tekanan yang kurang begitu kuat. Belum lagi latihan merubah posisi jari untuk ganti ke Chord lainnya. Pak Amenk menyarankanku untuk belajar riwa-riwi dari Chord Am ke C dulu. Jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis penuh dengan bekas garis panjang. Sementara 3 jari itu saja. Padahal jari kelingking nantinya juga harus berperan.

Berhari-hari menjalani latihan, alhamdulillah hasilnya sungguh tampak. Tak berlebihan bila disebut prestasi karena dicapai dalam waktu yang relatif singkat. Sekarang aku sudah bisa memainkan gitar dengan teknik seadanya. Lagu Sebelum Cahaya (Letto), Aku Ada Karena Kau Ada (Radja), Merindukanmu (D’Masiv) adalah lagu pelajaran perdana. Pak Amenk pun turut memberikan apresiasi positif terhadap ketekunanku ini, walau masih banyak tekhnik yang perlu diperdalam dan dipelajari lagi. Diantaranya penguasaan Melody yang katanya membutuhkan proses cukup panjang.


Instagram